mouse

Cute Rocking Baby Monkey

Wednesday, November 20, 2013

WIRAUSAHA BARU



WIRAUSAHA BARU

Wirausaha dapat dipandang sebagai suatu tindakan kreatif dalam memanfaatkan kesempatan untuk mengawali dan menjalankan suatu kegiatan tertentu dengan tujuan memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dan pihak-pihak lain. Menjadi wirausaha baru berarti memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang, mengumpulkan sumberdaya yang diperlukan dan bertindak untuk mendapatkan keuntungan dari peluang tersebut. Wirausaha baru merupakan kombinasi dari karakter wirausaha, kesempatan, dukungan sumber daya, dan tindakan dalam memulai suatu usaha/bisnis baru.
Jadi tiga elemen pokok yang mempengaruhi pembentukan kewirausahaan adalah:
1.      peluang (opportunity),
2.      kemauan berwirausaha (propensity to enterprise)
3.      kemampuan berwirausaha (ability to enterprise).
1.      Melakukan survey terlebih dahulu terhadap produk  barang atau jasa yang ingin jalankan. Pilihlah barang atau jasa yang mempunyai minat yang tinggi bagi pelanggan
2.      Pastikan barang atau jasa tersebut bukan booming sesaat karena bisa saja pelanggan hanya berminat pada waktu tertentu saja.
3.      Sesuaikan dengan budget atau modal.
4.      Pilih produk barang atau jasa yang unik atau belum ada.
5.      Pilih produk barang atau jasa yang sesuai dengan kepribadian , hobi anda. Biasanya anda akan lebih menyukai hal ini dan menjalankankan dengan tanpa beban.
6.      Promosikan usaha yang anda pilih. Misal lewat situs iklan di internet, koran, teman, dll
7.      Siapkan selalu budget back up atau cadangan buat usaha baru anda.
Identifikasi Empat Unsur Pembentuk Wirausaha, Yaitu:
1.      Peluang bisnis yang menguntungkan.
2.      Pengetahuan teknis kewirausahaan.
3.      Ketrampilan bisnis.
4.      Inisiatif wirausaha.
Perekonomian suatu daerah dapat mempengaruhi lahir dan tumbuhnya wirausaha baru. Penelitian menunjukkan daerah yang melaksanakan secara aktif program pengembangan perekonomian akan melahirkan lebih banyak kegiatan wirausaha baru dibandingkan dengan daerah yang tidak memiliki atau sedikit memiliki program pengembangan perekonomian daerah. Saluran distribusi yang kuat dan persaingan antar badan usaha yang ketat merupakan kesempatan bagi wirausaha untuk melakukan inovasi baru.
Secara garis besar ada lima rambu-rambu dalam mengembangkan wirausaha baru berdasarkan praktik terbaik yang teruji secara internasional sebagai berikut:
1.      Pembentukan kerangka kondisi dan lingkungan bisnis yang baik bagi tumbuhnya wirausaha baru.
2.      Sistem insentif yang dirancang dengan baik.
3.      Intervensi pemerintah yang seminimal mungkin tetapi efektif.
4.      Adanya kerjasama yang baik dengan dunia perguruan tinggi.
5.      Membangun perusahaan swasta untuk mengembangkan dan mengasuh wirausaha baru.
Sikap-sikap umum wirausaha baru:
1.      Keinginan untuk preferensi tanggung jawab atas risiko yang lebih besar
2.      Keyakinan akan kemampuan mereka untuk berhasil
3.      Keinginan untuk hasil segera.
4.      Tingkat tinggi energi, lebih energik daripada rata-rata orang.
5.      Orientasi terhadap masa depan
6.      Keahlian dalam pengorganisasian
7.      Secara efektif mencipatakan sinergi antara orang dan pekerjaan, sehingga memungkinkan wirausahawan untuk mewujudkan visi mereka menjadi kenyataan.
8.      Nilai prestasi atas uang.
Ada empat subkategori menjadi wirausahawan baru:
1.      Penemu, mendefinisikan konsep, unik, baru, penemuan atau metodologi
2.      Inovator, menerapkan sebuah teknologi baru atau metodologi untuk memecahkan masalah baru.
3.      Marketer, mengidentifikasi kebutuhan di pasar dan memenuhinya dengan produk baru atau produk substitusi yang lebih efisien.
4.      Oportunis, pada dasarnya yang menyesuaikan sebuah kebutuhan dan jasa yang diberikan dengan komisi.
Berikut adalah sepuluh kesalahan umum yang sering dilakukan oleh wirausahawan, saat awal menjalankan bisnisnya:
1.      Kesalahan dalam Mengelola
2.      Kurangnya Pengalaman
3.      Kontrol Keuangan Kurang
4.      Upaya Pemasaran yang Lemah,
5.      Kegagalan untuk Mengembangkan Rencana Strategis.
6.      Pertumbuhan Tidak Terkendali
7.      Lokasi Kurang Strategis
8.      Kontrol Persediaan yang Barang Buruk
9.      Harga Tidak Tepat
10.  Ketidakmampuan dalam Membuat Transisi Entreprenurial



No comments:

Post a Comment